Tahun Depan Belanja Via Smartphone Menjadi
Trend
|
MedanBisnis - Jakarta. Sebagian
kalangan pelaku industri e-commerce memprediksikan bahwa berbelanja online melalui smartphone akan menjadi trend pada
tahun depan.
|
"Trend belanja online di 2015
diprediksi lewat mobile. Andry Huzain, SVP Marketing dan Bisnis Lazada
Indonesia mengatakan, “Tujuhpuluh persen orang Indonesia yang memakai awalnya
menggunakan handphone tanpa kemampuan internet akan beralih ke smartphone dan
mencoba berbelanja online."
Andry mencontohkan, dari keseluruhan
jumlah transaksi Lazada Indonesia pada awal tahun ini, 20% di antaranya terjadi
melalui smartphone. Angka ini kemudian meningkat pada bulan ini menjadi 59%.
Dia Mengatakan,"Lazada sendiri
di awal tahun ini hanya transaksi sekitar 20%, tapi sekarang, 59% transaksi
dari mobile. Kalau mau dihitung juga yang menggunakan tablet, bisa mencapai
75%,"
Dia memprediksi, angka ini akan kembali meningkat menjadi 80 persen di tahun 2015. Andry mengatakan, industri e-commerce sendiri di Indonesia akan tumbuh hingga US$ 25 miliar pada 2016 mendatang. Hal ini diprediksi melalui hasil riset yang menunjukkan, satu dari dua konsumen di Indonesia yang sudah terekpos dengan informasi melalui Internet akan memiliki kecenderungan untuk mencoba berbelanja online. "Ini menjadi kesempatan besar bagi para pelaku e-commerce di Indonesia untuk mendewasakan ekosistem e-commerce dengan menghadirkan pengalaman terbaik dalam berbelanja online," kata Andry. Kemudian tingkat kepercayaan, keamanan pembayaran, proses pengiriman dan kualitas barang yang diterima merupakan empat faktor utama bagi para pelaku e-commerce di Indonesia untuk melakukan belanja online. Selain itu, rekomendasi orang terdekat menjadi salah satu faktor utama bagi konsumen untuk mencoba berbelanja online. Andry mengatakan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2015 hingga 2022 mendatang, lebih 50%, mereka yang melakukan belanja online ialah kalangan menengah ke atas berusia 24 hingga 36 tahun.
"E-commerce dilakukan usia
18-24 tahun, 24-30 tahun, tapi yang akan paling banyak itu 24 hingga 36
tahun. Lebih dari 50 persen. Sampai tahun 2022," kata Andry.
|
Kamis, 25 Desember 2014
Artikel Bisnis dan Tekhnologi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar