Kamis, 13 November 2014

Artikel Ekonomi dan Bisnis


Rugi Garuda Indonesia Membengkak di
Kuartal III

Jakarta (13/11/2014),Sepanjang Sembilan bulan 2014 PT. Garuda Indonesia mendapat kenaikan beban operasional yang telah menekan kinerja perusahaan. Perusahaan penerbangan PT.Garuda Indonesia ini harus menelan kerugian yang bertambah besar.

Rugi perseroan tercatat naik 528 persen menjadi US$ 204,65 juta hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 32,58 juta. Walupun demikian, pendapatan usaha perseroan naik tipis 4,26 persen menjadi US$ 2,8 miliar pada kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 2,68 miliar. Kinerja cukup tertekan ini dipicu dari beban usaha operasional penerbangan naik 17,41 persen menjadi US$ 1,87 miliar.
Total beban usaha naik menjadi US$ 3,05 miliar hingga kuartal III 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 2,69 miliar. Sehingga akhirnya perusahaan mencatatkan rugi usaha menjadi US$ 1,96 juta. Demikian mengutip dari keterangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/11/2014)

Untuk pos liabilitas, perseroan mencatatkan liabilitas jangka pendek sebesar US$ 1,03 miliar pada 30 September 2014 dari periode 31 Desember 2013 sebesar US$ 983,89 juta. Liabilitas jangka panjang naik menjadi US$ 1,08 miliar pada 30 September 2014 dari periode 31 Desember 2013 sebesar US$ 852,74 juta. Perseroan mengantongi kas sebesar US$ 393,21 juta pada 30 September 2014.

Pada perdagangan saham,saham GIAA turun 4,81 persen menjadi Rp 475 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 855 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 2,8 miliar.

Sumber : Liputan6.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar